1.
Linguistik Tradisional
Istilah tradisional dalam
linguistik sering dipertentangkan dengan istilah struktural, sehingga dalam
pendidikan formal ada istilah tata bahasa tradisional dan tata bahasa
struktural. Tetapi disini tidak diterangkan lebih jauh tentang paham, tokoh,
dan teori dari aliran ini.
2. Linguistik
zaman Yunani
Studi bahasa pada zaman ini
mempunyai sejarah yang panjang, kurang lebih dari abad ke-5 SM sampai abad ke-2
M. masalah pokok yang dihadapi oleh para linguis pada zaman ini adalah (1)
pertentangan antara fisis dan nomos, dan (2) pertentangan
antara analogi dananomali. Para filsuf Yunani mempertanyakan, apakah
bahasa itu bersifat alami (fisis) atau bersifat konvensi (nomos). Bersifat
alami maksudnya bahasa itu mempunyai hubungan asal usul, sumber dalam prinsip
abadi dan tidak dapat diganti diluar manusia itu sendiri. Oleh karena itu tidak
dapat ditolak, dan dalam bidang semantik kelompok yang menganut paham ini
adalah kaum naturalis, berpendapat bahwa setiap kata mempunyai hubungan dengan
benda yang ditunjuknya. Sebaliknya kaum konvensional berpendapat bahwa bahasa
bersifat konvensi.
3. Kaum Alexandrian
Kaum ini menganut paham analogi
dalam studi bahasa. Oleh karena itulah dari mereka kita mewarisi sebuah buku
tata bahasa yang disebut Tata Bahasa Dionysius Thax. Buku ini lahir
lebih kurang tahun 100 SM dan diterjemahkan kedalam bahasa latin oleh Remmius
Palaemon pada permulaan abad pertama masehi dengan judul Ars Grammatika.
Buku inilah yang kemudian dijadikan model dalam penyusunan buku tata bahasa
Eropa lainnya.
4. Varro
dan “De Lingua Latina”
Varro adalah tokoh pada zaman
Romawi kuno. Karyanya adalahDe Lingua Latina dan Priscia dengan
karyanya Institutiones Grammaticae.
Dalam bukunya De Lingua,
Varro masih juga memperdebatkan masalah anomali dan analogi seperti zaman Stoik
di Yunani. Buku ini di bagi dalam bidang-bidang etimologi, morfologi, dan
sintaksis. Apa yang dibicarakan dalam bukunya itu mengenai bidang-bidang
tersebut dibicarakan secara sangat singkat.
5. Zaman
Pertengahan
Studi bahasa pada zaman ini di
Eropa mendapat perhatian penuh, terutama oleh para filsuf skolastik, dan bahasa
latin menjadi lingua franca, karena dipakai sebagai bahasa gereja, bahasa diplomasi,
dan bahasa ilmu pengetahuan. Yang patut dibicarakan dalam studi bahasa pada
zaman ini antara lain adalah peranan Kaum Modistae, Tata Bahasa
Skulativa, dan Petrus Hispamus.
6.Linguistik
Strukturalis
Jika
linguistik tradisional selalu menerapkan pola-pola tata bahasa Yunani dan latin
dalam mendeskripsikan suatu bahasa, maka linguistik strukturalis tidak
demikian. Linguistik struturalis berusaha mendeskripsikan suatu bahasa
berdasarkan ciri atau sifat khas yang dimiliki bahasa itu.
Pandangan ini adalah sebagai
akibat dari konsep-konsep atau pandangan-pandangan baru terhadap bahasa dan
studi bahasa yang dikemukakan oleh Bapak Linguistik Modern, Ferdinand de
Saussure.
7. Ferdinand
de Saussure
Ferdinand de Saussure (1857 -
1913) dianggap sebagai Bapak Linguistik Modern berdasarkan pandangan yang
dimuat dalam bukunyaCourse de Linguistique Generale. Pandangan yang dimuat
dalam buku tersebut mengenai konsep (1) telaah sinkronik dan diakronik, (2)
perbadaan parole dan langue (3) perbedaan signifiant dan signifie, (4) hubungan
sintagmatik dan paragdimatik, banyak berpengaruh dalam perkembangan linguistik
di kemudian hari.
8.
Aliran Glosemantik
Aliran ini lahir di Denmark.
Tokohnya antara lain adalah, Loise Hjemslev (1899 - 1965), yang meneruskan
ajaran Ferdinad de Saussure. Namanya menjadi terkenal karena usahanya untuk
membuat ilmu bahasa menjadi ilmu yang berdiri sendiri, bebas dari ilmu lain,
dengan peralatan, metodologis, dan terminologis sendiri.
Sejalan dengan pendapat de
Saussure, Hjemslev menganggap bahasa itu mengandung dua segi, yaitu
segi ekspresi dan segi isi. Masing-masing segi mengandung forma dan
substansi, sehingga diperoleh forma ekspresi, substansi ekspresi, forma
isi dansubstansi isi. Pembedaan forma dari substansi berlaku untuk
semua hal yang ditelaah secara ilmiah. Sedangkan pembedaan ekspresi dari isi
hanya berlaku sebagai telaah bahasa saja.
9. Aliran
Firthian
John R. Firth (1890 - 1960) guru
besar pada Universitas London sangat terkenal karena teorinya mengenai fonologi
prosodi. Karena itulah, aliran yang dikembangkannya ini disebut Aliran Prosodi.
Fonologi Prosodi adalah suatu cara untuk menentukan arti pada tataran fonetis.
Fonologi Prosodi terdiri dari satuan-satuan fonematis dan satuan prosodi.
Satuan fonematis berupa unsur-unsur segmental, yaitu konsonan dan vokal,
sedangkan satuan prosodi berupa ciri atau sifat struktur yang lebih panjang
daripada suatu segmen tunggal.
10. Linguistik
Sistemik
Nama aliran linguistik sistemik
tidak dapat dilepaskan dari nama M.A.K Halliday, yaitu salah seorang murid
Firth yang mengembangkan teori Firth mengenai bahasa, khususnya yang berkaitan
dengan segi kemasyarakatan bahasa. Sebagai enerus Firth, maka teori yang
dikembangkan oleh Halliday dikenal dengan Neo-Firthian Linguistic atau Scale
Category Linguistic
11. Leonard
Bloomfield dan Strukturalis America
Nama Bloomfield (1877 - 1949)
jadi sangat terkenal karena bukunya yang berjudul Language, terbit pertama
kali tahun 1933, selalu dikaitkan dengan aliran struktural Amerika. Istilah
struktural sebenarnya dapat dikenakan kepada semua aliran linguistik, sebab
semua aliran linguistik pasti berusaha menjelaskan seluk beluk bahasa
berdasarkan strukturnya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan berkembangnya
aliran ini, salah satunya adalah; pada masa itu para ahli linguistik di Amerika
menghadapi masalah yang sama, yaitu banyak sekali bahasa Indian di Amerika yang
belum diperikan. Faktor lain adalah, karena Bloomfield bersikap menolak
mentalistik sejalan dengan iklim filsafat yang berkembang pada masa itu di Amerika
yaitu filsafat behaviorisme.
12. Tata
bahasa Transformasi
Dapat dikatakan tata bahasa
transformasi lahir dengan terbitnya buku Noam Chomsky yang
berjudul Syntatic Struture pada tahun 1957, yang kemudian
dikembangkan karena adanya kritik dan saran dari berbagai pihak. Nama yang
dikembangkan untuk model tata bahasa yang dikembangkan olek Chomsky adalah
Transformational Generative Grammar. Menurut Chomsky salah satu tujuan dari
penelitian bahasa adalah untuk menyusun tata bahasa dari bahasa tersebut. Bahasa
dapat dianggap sebagai kumpulan kalimat yang terdiri dari deretan bunyi yang
mempunyai makna. Maka, tugas tata bahasa haruslah dapat menggambarkan hubungan
bunyi dan arti dalam bentuk kaidah-kaidah yang tepat dan jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 2007. Linguistik
Umum. Jakarta : Rineka Cipta.
Maulaaidid,
M. Y. 2010. Aliran-aliran Linguistik. (Online), (http://justucup.blogspot.com/2010/03/aliran-aliran-linguistik.html),
diakses tanggal 17 September 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar